Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang terletak di timur Pulau Jawa. Gunung hingga pantai bisa kita temukan disini. Salah satu tempat yang wajib kita kunjungi di Banyuwangi yaitu Kawah Gunung Ijen, tempat ini sangat begitu terkenal hingga mancanegara, beberapa touris datang dari belahan dunia untuk penasaran ingin ke Kawah Gunung Ijen.
“ Apa yang mereka cari di Gunung Ijen ? “
Blue Fire merupakan object utama yang dicari jika mengunjungi Kawah Gunung Ijen. Blue Fire adalah api biru yang muncul dari dalam Kawah Ijen, tidak gampang untuk mendaatkan Blue Fire tersebut, karena posisi Blue Fire berada dalam dasar kawah Ijen, kita terpaksa harus bisa turun dari bibir kawah untuk bisa menyaksikan Indahnya Blue Fire dari dekat sumber api. Tidak hanya menurun ke dasar kawah, para pendaki juga harus tracking terlebih dahulu hingga sampai ke puncak Gunung Ijen.
Para Pendaki biasanya melakukan pendakian pada waktu dini hari. Sebelum bisa naik ke Kawah Gunung Ijen kita terlebih dahulu harus berkumpul di Paltuding.
” Apa itu Paltuding ? “
Paltuding merupakan tempat terakhir kendaraan untuk menuju ke Kawah Gunung Ijen, dari Paltuding kita bisa melakukan registrasi pendakian dan melakukan persiapan sebelum melakukan pendakian ke Kawah Gunung Ijen. Karena Kawah Gunung Ijen mengandung Belerang, alangkah baiknya sebelum melakukan pendakian kita harrus mempersiapkan perlengkapan terlebih dahulu. Masker dan Senter merupakan barang yang wajib dibawa sebelum melakuakn pendakian ke Kawah Ijen, aroma Belerang akan sangat menyengat ketika kita sudah sampai dibagian Puncak Gunung Ijen. Masker yang kita gunakan sebaiknya harus benar-benar kedap terhadap bau yang menyengat, karena aroma bau Belerang sangat begitu mengganggu pernapasan kita, namun tidak usah khawatir dipaltuding juga banyak menyediakan penyewaan Masker yang khusus untuk melindungi pernapasan kita.
Jika semua perlengkapan dan registrasi sudah lengkap selanjutnya kita bisa langsung memulai pendakian.
01.30 Berangkat dari Paltuding, pagi itu lumayan cukup dingin dengan suhu sekitar 2 derajat yang begitu dingin. Sarung tangan dan jaket sangat begitu berguna dalam perjalanan, dalam perjalanan bersama teman saya juga berjumpa dengan pendaki lain yang sudah lebih dahulu berada diposisi terdepan. Jarak antara Paltuding hingga sampai Puncak Kawah Gunung Ijen bisa ditempuh berjalan kaki dengan jarak 3 kilometer, kira-kira sekitar 60 menit sampai 90 menit untuk berjalan kaki. Dalam perjalanan rombongan gemerlap lampu senter yang mengarah ke Puncak Kawah Ijen semakin membuat kita untuk bersemangat, Pantulan butiran bintang diatas awan seakan membuat teman pelepas dahaga hingga ke puncak.
Tidak terasa, beberapa jam perjalanan dengan melewati pos-pos peristirahatan akhirnya kami tiba dipuncak Gunung Ijen, Semerbak aroma bau Belerang menyambut kedatangan kami, Masker yang telah dibawapun langsung segera kita gunakan, Perlahan kita mengatur nafas untuk beradaptasi dengan aroma Belerang yang begitu menyengat. Dari puncak selanjutnya kita bisa turun kebawah dasar kawah. Asap dari sumber Belerang memberikan petunjuk kami untuk bisa bertemu Blue Fire. Walaupun untuk bisa mendapatkan Blue Fire dipagi hari yang begitu dingin, antusias pendaki sangat begitu banyak. Perlahan kami menuruni bongkahan batu-batu besar untuk menuju kedasar Kawah. Dalam perjalanan menuju Blue Fire kita juga akan berpapasan dengan penambang Belerang Tradisional yang memikul bongkahan-bongkahan Belerang yang mereka dapatkan dari dasar Kawah. Umumnya penambang memikul Belerang dengan berat hingga 80 kilogram, lalu mereka harus membawa Belerang tersebut hingga ke Paltuding dan selanjutnya akan diangkut mengunakan kendaraan emnuju tempat pengolahan.
Cahaya biru dan kepulan asap sudah mulai terlihat dari kejauhan, seakan ingin segera mendekat.
Nampaknya Blue Fire mulai terlihat, dan akhirnya kami bergegas mengeluarkan Kamera dan Trimpot untuk segera langsung mengabadikanya. Selain kami, Para turis yang datang juga ikut mengambil gambar Blue Fire yang keluar dari permukaan Kawah.
Sekitar satu jam melihat Blue Fire, akhirnya saya kembali keatas, karena sudah semakin pagi asap belerang yang keluar semakin menggangu pernapasan.
Perlahan kami berjalan menaiki susuan bebatuan, tidak jarang saya beristirahat sejenak untuk minum air mineral yang saya bawa dari Paltuding tadi.
Hari mulai pagi, para penambang belerang sudah bersiap untuk memulai aktifitasnya. Masing – masing setiap penambang belerang memikul kerangjang yang terisi disisi kanan dan kiri. Tidak hanya itu, para penambang juga bisa bolak – balik lebih dari dua kali setiap harinya. ” Luar Biasa !!! “
Matahari nampaknya sudah mulai terlihat, dan akhirnya sayapun kembali turun ke Pos Paltuding, karena teman saya sudah menunggu disana untuk mengantarkan saya ke destination saya selanjutnya.
Jika kalian ke Banyuwangi jangan lupa sempatkan ke Kawah Ijen ya 🙂