Sihanoukville

Sihanoukville merupakan salah satu kota yang terletak di Kamboja. Dapat di tempuh melalui Tol dari bandara International Phnom Penh dengan waktu 2-3 jam. Karena lokasi nya di Selatan Kamboja, Sihanoukville juga memiliki pantai wajib di kunjungi.

Salah satu destinasi yang harus kita kunjungi di Kawasan Sihanoukville, yaitu Golden Lions Roundabout. Kawasan ini juga menjadi pusat kota hiburan, banyak tempat makan dan Kasino kita akan lihat di sini.

Continue reading “Sihanoukville”

Burung Keramat Suku Dayak di Bukit Tangkiling

Taman Bukit Tangkiling merupakan tempat wisata yang ada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Jarak dari pusat kota Palangka Raya menuju Tangkiling kira-kira sekitar 30 kilometer. Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya menjadi pilihan saya menginap untuk beberapa hari di Palangka Raya, karena lokasinya tidak jauh dari Bandara Tjilik Riwut, kemudian dekat dengan pusat kota Palangka Raya. 

Perjalananan menuju Taman Bukit Tangkiling melewati jalan lintas Kalimantan yang mengarah ke wilayah Sampit. Taman Wisata Bukit Tangkiling menjadi objek wisata yang terkenal di Palangka Raya, karena lokasinya yang mudah di jangkau dan juga menjadi ekosistem Flora dan Fauna tropis.

Burung Rangkong menjadi Burung keramat khas suku Dayak. Burung tersebut memiliki filosofi dalam kehidupan Suku Dayak Kalimantan. Rangkong adalah perlambangan kesucian, kekuasaan dan kekuatan. Burung besar ini memang tidak bisa dipisahkan dengan tradisi dan budaya masyarakat Dayak.

Tidak hanya Burung Rangkong, hewan-hewan khas Kalimantan lainya juga kita bisa lihat di Taman Bukit Tangkiling, ada Buaya dan Beruang Madu. Salain itu juga tersedia menara pantau yang bisa digunakan untuk melihat Palangka Raya dari atas bukit, namun kita harus tracking beberapa menit untuk bisa sampai kesana.

Tempat ini juga sangat cocok untuk wisata keluarga yang ramah anak, serta menjadi media pembelajaran keragaman Flora dan Fauna di Indonesia.

Bersepeda ke Jembatan Bromo Banjarmasin

Bersepeda merupakan kegiatan yang cukup asik, Apalagi jika bersepeda ke tempat yang menarik. Start dari Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin saya berangkat pada pukul 07.30. Cuaca cukup mendung, Karena sebelumnya turun hujan di Kota Banjarmasin.

Pagi ini saya berencana untuk bersepeda ke tempat menarik & unik yaitu, Jembatan Antasan Pulau Bromo. Jembatan ini menghubungkan ke Pulau Bromo Mantuil yang berada di Sungai Barito & Sungai Martapura.

Jembatan Antasan Pulau Bromo memiliki panjang kurang lebih 100 meter dengan ketinggian 15 meter diatas permukaan sungai, Jembatan dengan bentuk seperti “roller coaster” ini bisa digunakan untuk menyebrang kendaraan roda dua sepeda maupun sepeda motor.

Sampai di Pulau Bromo Mantuil, Rumah-rumah penduduk sekitar yang terbuat dari Kayu Ulin & Kayu Galam untuk tiang penyangga rumah, Kayu Galam dipilih agar tahan terhadap air, Karena sifatnya yang semakin kuat jika direndam air.

Tidak hanya keindahan jembatan saja, Karena juga terdapat area ruang terbuka hijau yang bisa digunakan untuk objek wisata serta aneka jajanan yang bisa kita coba disana.

 

 

Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin

Banjarmasin merupakan wilayah yang memiliki julukan  Kota Seribu Sungai, Ada beberapa sungai yang ada di Banjarmasin yaitu, Sungai Barito, Sungai Martapura dan juga anak sungai lainya. Yang menarik di Banjarmasin adalah Pasar Terapung Lok Baitan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Keunikan dari Pasar Terapung Lok Baintan yaitu, Transaksi perdagangan dilakukan diatas air menggunakan kapal bermesin atau sering disebut Klotok dan juga Jukung atau perahu tradisional.

Berangkat pagi dari Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin menuju Pasar Terapung Lok Baintan menggunakan Klotok yang sudah disediakan oleh pihak hotel. Saya memilih menginap di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin karena pihak hotel menyediakan tur secara GRATIS untuk tamu yang menginap di hotel tersebut. Tidak hanya itu, Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin juga memiliki dermaga Klotok yang lokasinya tepat di depan hotel, Sehingga memudahkan saya menuju Pasar Terapung Lok Baitan. Pada pukul 05.30 WITA Klotok sudah menunggu di Dermaga Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin.

Saya bersama tamu lainya yang juga ingin ke Pasar Terapung Lok Baintan. Sebelum berangkat pihak hotel juga memberikan saya pelampung, Karena sudah menjadi standar keselamatan dari pihak hotel dalam perjalanan.

Karena cuaca pada saat itu mendung membuat kondisi perjalanan menjadi dingin dan gelap. Menyusuri sungai Martapura melewati bawah jembatan yang digunakan untuk mobilitas transportasi darat.

Dahulu sungai sangat menjadi media transportasi air untuk menuju tempat ke tempat yang lainya. Tepian Sungai Martapura juga banyak penduduk yang membangun tempat tinggal mereka, Menjadikan pemandangan yang menarik dalam perjalanan menuju Pasar  Terapung Lok Baintan.

Satu jam perjalanan akhirnya tiba di Pasar Lok Baintan, Suasana sudah ramai dengan pedagang yang menawarkan barang jualanya.

Para penjual di dominasi oleh ibu-ibu yang menggunakan jukung atau perahu tradisional. Banyak yang mereka tawarkan kepada penumpang Klotok, Seperti makanan untuk sarapan, Sayuran, Buah-buahan, hingga pakaian.

Harga yang mereka jual juga tidak terlalu mahal, Seperti harga di pasar pada umumnya.

Yang menjadi keunikan Pasar Terapung Lok Baitan tidak hanya karena berjualan di atas air, Tetapi karena metode pembayaranya barter hasil bumi dan jumlah penukaranya tergantung dari kesepakatan penjual dan pembeli, Namun tidak perlu kawatir, Karena pembayaran secara mata uang juga bisa dilakukan disini.

Setelah puas berbelanja di Pasar Terapung Lok Baintan kemudian balik kembali ke hotel. Setibanya di dermaga, Pihak petugas hotel yang ramah membantu saya untuk turun dari Klotok. 

Jika berkunjung ke Banjarmasin dan ingin berwisata Pasar Terapung Lok Baintan tidak ada salahnya untuk memilih Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin sebagai tempat untuk menginap, Karena fasilitas yang dimiliki sangat lengkap, Seperti restaurant dengan cita rasa yang nikmat dan juga akses internet yang kencang sehingga memudahkan saat upload foto-foto ke sosial media, Serta beragam fasilitas lainya yang membuat nyaman dan ingin kembali untuk menginap.

 

Bertemu Burung Elang Penghuni Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Bogor secara geografis memiliki wilayah dataran pegunungan. Banyak pepohonan tumbuh subur membuat Bogor menjadi sejuk dan tenang. Selain itu Bogor menjadi destinasi wisata dengan pesona alam yang menawan, Banyak pilihan tempat wisata yang bisa kita kunjungi untuk menikmati keindahan alam. Jarak yang tidak cukup jauh dari Ibu Kota Jakarta menjadikan Bogor sebagai tujuan saat liburan.

www.ichwan.id

Continue reading “Bertemu Burung Elang Penghuni Taman Nasional Gunung Halimun Salak”

Menyusuri Sungai di Banjarmasin

Banjarmasin, Kalimantan Selatan merupakan Kota yang terkenal memiliki banyak sungai. Masyarakat Banjarmasin juga memanfaatkan air sungai sebagai jalur transportasi hingga mencuci kebutuhan sehari-hari. Sungai Martapura menjadi salah satu sungai yang membuat saya penasaran untuk melihat lebih dekat kehidupan disana.

Continue reading “Menyusuri Sungai di Banjarmasin”

Gunung Papandayan yang Menawan

Bagi sebagian orang Gunung merupakan tempat yang paling tepat untuk menikmati keindahan alam semesta. Selain itu gunung juga merupakan tempat yang paling tenang dari keramaian kota.

Berangkat dari Jakarta, saya berencana menuju Gunung Papandayan. Yang merupakan Gunung favorit pendaki di Jawa Barat. Lokasi pun tidak jauh dari Jakarta, kita bisa menggunakan Bus angkutan umum dari terminal besar di Jakarta.

Continue reading “Gunung Papandayan yang Menawan”

Musium Ambarawa

Desember 2018 menjadi bulan yang di nanti-nanti. Tahun akan berganti namun Wish List masih belum terealisasi.

Berangkat dari Kota Bandung menggunakan Bus saya menuju Kota Semarang, kali ini saya tidak sendiri perjalanan berangkat sore hari tiba di Semarang pagi hari.

Selanjutnya saya langsung mencari penyewaan kendaraan.

Musium Kereta Api Indonesia menjadi tujuan saya kali ini. Lokasi Musium berada di wilayah Ambarawa.

Gerbang Museum Ambarawa

Continue reading “Musium Ambarawa”

Mengintip Sejarah Peradaban Masjid di Medan

Jika ke Kota Medan rasanya kurang apabila tidak menyempatkan datang ke Masjid Raya Medan. Bangunan ini terletak di pusat Kota Medan, bentuk arsitektur Eropa, India & Melayu membuat Masjid ini tampak begitu menarik. Sejarahnya Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Masjid Raya Medan merupakan saksi sejarah pada masa Kesultanan Deli.

Continue reading “Mengintip Sejarah Peradaban Masjid di Medan”