Kehidupan di Lereng Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia, belum lama ini gunung Merapi memunculkan aktifitasnya kembali pada tahun 2010, Gunung ini berada diwilayah Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, saat terjadinya letusan pada tahun 2010 lalu, letusan yang ditimbulkan membuat erupsi yang membuat warga yang bermukim di lereng Merapi menjadi cemas, karena abu Vulkanik yang ditimbulkan oleh letusan bisa mengancam manusia, awan panas yang keluar dari letusan gunung merapi membuat Hujan abu yang tertiup angin dan meluluh lantakan rumah pemukimaan.

namun dari letusan tersebut memiliki manfaat tersendiri yang bisa dirasakan oleh penduduk sekitar, dari letusan yang keluar dari perut Gunung Merapi bisa mengeluarkan pasir yang hitam, pasir hitam tersebut bisa digunakan untuk membangun kontruksi bangunan yang begitu kuat, selain itu Pasir dari Gunung Merapi juga sangat terkenal Kwalitasnya di Indonesia. Beberapa penambang pasir yang ada di wilayah Gunung Merapi tidak sebagian besar warga penduduk setitar lereng merapi, melainkan para penambang juga datang dari beberapa wilayah sekitaran Magelang dan Yogyakarta.

Lalu biasanya para penambang pasir membawa Truk Diesel besar, yang sudah siap untuk melawan terjalnya jalan menuju sumber pasir. Di daerah Srumbung, Magelang sangat terkenal sekali tempat untuk melakukan penambangan pasir. dan biasanya para penambang pasir yang berada di wilayah Srumbung, Magelang melakukan penambangan di Sungai, biasa warga sekitar menyebutnya “ Kali Putih “, setiap harinya Truk bermuatan besar mengeruk pasir dengan Skop, namun tak jarang dengan kemajuan teknologi, para penambang sedikit mulai meninggalkan cara pengambilan konvensional, tak jarang penambang mengambil pasir menggunakan Excavator, jadi pengambilan pasir lebih efisien dengan cara tersebut. Selain itu juga penambang tak hanya mengambil pasir saja, namun batu-batu untuk kontruksi bangunan juga terdapat disana, bongkahan batu-batu besar yang turun dari Gunung Merapi akibat dari Lava erupsi Merapi yang membeku dan terbentuklah batu tersebut. Sebelum di angkut ke Truk batu-batu terebut di pecahkan terlebih dahulu hingga menjadi ukuran yang kecil dan biasanya sering kita sebut “ Split “

Dan biasanya penambangan batu dilakukan oleh para penduduk lansia tua, berbekalkan Palu dari besi dan sebuah lilitan karet bekas ban yang di buat lingkarang bertujuan untuk mengikat batu saat dipecahkan agar tetap diposisi saat dipukul. Memang hal-hal sepeti ini di daerah lain sangat jarang di jumpai, begitu bermanfaatnya Gunung Merapi bagi mereka akibat yang ditimbulkan dari erupsi yang dihasilkanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *