
Berbicara tentang Kamboja, bagi sebagian orang di Indonesia, mungkin kesan pertama yang terlintas di pikiran adalah “seram” dan “mengerikan”. Namun, kenyataannya tidak selalu seburuk yang dibayangkan. Kamboja merupakan salah satu negara yang menarik untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata. Negara ini sangat terkenal dengan julukan “Negeri Angkor Wat” karena Angkor Wat merupakan candi terbesar di Kamboja. Bahkan, gambar candi ini terpampang di bendera nasionalnya.
Beberapa fakta unik tentang Kamboja:
- Mata uang di Kamboja terdiri dari dua mata uang resmi yang digunakan untuk transaksi, yaitu US Dollar dan Riel (mata uang lokal). 1 US Dollar setara dengan 4.000 Riel, sehingga saat berbelanja di pasar atau supermarket, kita bisa menggunakan kedua mata uang tersebut.
- Rokok elektrik atau vape dilarang oleh pemerintah Kamboja karena alasan kesehatan. Bahkan, jika seseorang ketahuan diam-diam menggunakan vape, pihak berwenang akan memberikan sanksi tegas.
- Aplikasi Grab di Kamboja berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia tersedia pilihan sepeda motor, di Kamboja hanya tersedia tuk-tuk (kendaraan seperti bajaj).
- Restoran Indonesia cukup banyak ditemukan di beberapa wilayah Kamboja. Bahkan, banyak pemilik dan pegawainya yang fasih berbahasa Indonesia.
- Jaringan internet di Kamboja hanya tersedia dalam teknologi 4G/LTE; layanan 5G belum tersedia. Selain itu, internet di Kamboja disuplai dari Thailand. Meskipun demikian, harga paket data seluler di Kamboja lebih murah dibandingkan di Indonesia, dan jumlah digit nomor telepon di Kamboja lebih sedikit.
- Telegram menjadi aplikasi pesan instan utama yang digunakan di Kamboja, sementara WhatsApp jarang digunakan.
- Kendaraan roda empat di Kamboja cenderung lebih mewah dibandingkan di Indonesia. Di jalanan, banyak ditemukan mobil hybrid seperti Toyota Prius CBU dari Jepang, serta kendaraan premium seperti Toyota Alphard dan Toyota Land Cruiser.
- Kalender masehi di Kamboja memiliki perbedaan dibandingkan negara lain. Salah satu keunikannya adalah hari libur nasional yang memperingati ulang tahun raja dan nenek dari raja.
- Penduduknya dikenal ramah. Di daerah Sihanoukville, saat kami berjalan jogging pagi hari menuju pantai, beberapa orang bahkan menawarkan tumpangan dengan sepeda motor, meskipun tujuan kami memang untuk berolahraga.
- Kasino di beberapa daerah di Kamboja dianggap legal. Namun, hanya pendatang yang diperbolehkan, warga lokal dilarang dan jika melanggar, akan dikenakan sanksi tegas oleh pihak berwenang.
- Kendaraan sepeda motor di bawah 125 cc di Kamboja tidak memerlukan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Kesimpulannya, Kamboja adalah negara yang jauh lebih menarik dan bersahabat daripada kesan awal yang sering salah kaprah. Di balik citra “seram” yang mungkin terlintas bagi sebagian orang Indonesia, Kamboja justru menyimpan kekayaan budaya, keramahan penduduk, serta sistem sosial dan teknologi yang unik.
Dari penggunaan dua mata uang hingga populernya Telegram sebagai sarana komunikasi, dari larangan vape hingga kemewahan kendaraan hybrid di jalan raya—semuanya menggambarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas yang khas. Kamboja bukan hanya tentang Angkor Wat, tetapi juga tentang masyarakatnya yang terbuka, gaya hidup yang unik, dan kebijakan yang tak biasa seperti SIM bebas untuk motor kecil atau libur nasional saat ulang tahun nenek raja.
Singkatnya, Kamboja adalah kejutan yang menyenangkan—dan sangat layak dijelajahi dengan mata dan hati yang terbuka.